Kamis, 12 Mei 2016

Film Indonesia berjudul “Jenderal Soedirman” merupakan kado ulang tahun ke-70 untuk Republik Indonesia tercinta, film ini merupakan kisah biografi dari seorang tokoh pahlawan yang pemberani pantang menyerah memerangi penjajah asing.
Bercerita pada tahun 1946 hingga 1949. Pada saat itu, Belanda menyatakan secara sepihak sudah tidak memiliki kaitan dengan perjanjian Renville serta penghentian gencatan senjata.

Rabu, 11 Mei 2016

JENDRAL SOEDIRMAN TAK PERNAH TERNILAI

Jendral Soedirman adalah jendral yang tak punya rasa takut, rasa lelah dan rasa-rasa lainnya yang mampu membuat jendral Soedirman dan prajuritnya mengalahkan belanda. Walaupun jendral Soedirman dalam keadaan sakit, jendral tidak mundur begitu saja dalam melawan belanda. Walaupun jendral Soedirman tidak dilengkapi dengan persenjataan yang lengkap seperti belanda jendral Soedirman dan prajuritnya tetap mampu melawan para penjajah belanda. Mereka berperang bukan haya dengan para penjajah, tetapi juga dengan alam. Berhari-hari mereka di hutan yang mereka tak tau ada bahaya yang menghadang. Mereka di kejar, di bantai, tetapi mereka tetap semangat untuk menempuh satu tujuan yaitu KEMERDEKAAN.


Nama : 1.LUKAS TRIAN P
              2.MAMANG HERMANSYAH
Kelas. : X TKR 3
SOEDIRMAN DENGAN SEMANGAT APINYA
 
     Panglima Jenderal Soedirman atau yang sering kita kenal dengan Bapak Dirman. Ia lahir di Bodas Karangjati, Rembang, Purbalingga pada tanggal 24 Januari 1916. Pada usianya yang ke 31 tahun ia sudah menjadi seorang jenderal. Ia merupakan Pahlawan Pembela Kemerdekaan yang tidak perduli terhadap keadaaan dirinya sendiri demi merpertahankan Republik Indonesia yang dicintainya. Ia tercatat sebagai Panglima sekaligus Jenderal pertama dan termuda di Republik Indonesia.
      Panglima Jenderal Soedirman merupakan salah satu pejuang dan pemimpin yang harus dicontoh. Ia memiliki pribadi yang teguh pada prinsip dan keyakinan, selalu mengedepankan kepentingan masyarakat banyak dan bangsa di atas kepentingan pribadinya. Ia juga selalu konsisten dan konsekuen dalam membela tanah air, bangsa, dan negara.
   Hal ini bisa dibuktikan pada Agresi Militer II Belanda/Perang Gerilya yang terjadi pada tanggal 19 Desember 1948, Pasukan Tentara Belanda menyerang kota Yogyakarta.Soedirman yang sedang dalam keadaan sakit tetap bertekad ikut terjun bergerikya walaupun harus ditandu. Dalam keadaan sakit, Soedirman memimpin dan selalu memberi semangat kepada prajurit-prajuritnya untuk melakukan perlawanan terhadap Belanda. Itulah sebabnya mengapa ia termasuk salah satu tokoh besar di negara Republik Indonesia.Strategi yang digunakan oleh Jenderal Soedirman pada saat Perang Gerilya diakui dunia sebagai taktik perang gerilya terbaik Panglima Jenderal Soedirman wafat di Magelang pada tanggal 29 Januari 1950 dalam usia 34 tahun karena penyakit paru-parunya yang kian parah. Sekian, terima kasih.


Nama : Dimas Aji Saputro
             Erick Hernawan
Kelas  : X TKR 3

PEMBAHARUAN :

............ Bagi siswa siswa kelas X, kata sandi telah diperbaharui pada 8-4-2016, yang mau posting di Blog SMK Bukateja (Blog siswa) harap menghubungi nomor : 081391031086